Bulimia
nervosa is an illness in which a person binges on food or has regular
overeating and feels a loss of control. The person is usually vomited or abuse
laxatives in order to prevent weight gain. Bulimia commonly happens to women,
rather than men, during young age. The affected person is usually aware that
her eating pattern is abnormal.
The
exact cause of Bulimia is unknown, but genetic, psychological, trauma, family,
society and cultural factors are considered as the main factors causing
Bulimia. In Bulimia, eating binges may occur as often as several times a day
for many months. They often eat large amounts of high-calorie foods; secretly,
and then vomit it. People with Bulimia are often at a normal weight- but feel
overweight.
Even
though it’s hard to recognize people with Bulimia due to their normal weight,
but there are several Bulimia symptoms such as compulsive exercise, suddenly
eat large amounts of food, regularly go to the bathroom right after meals and
throw away packages of laxatives, diet pills, emetics or diuretics.
People
with Bulimia may show cavities or gum infections, the enamel of their teeth may
be worn away or pitted because of too much exposure to the acid in vomit. They
may also have broken blood vessels in the eyes, dry mouth, pouch-like look to
the cheeks, rashes and pimples and small cuts and calluses across the tops of
the finger joints from forcing oneself to vomit.
Doesn’t
like people with Anorexia, people with Bulimia rarely have to go to hospital.
Treatments for Bulimia mostly are support groups, cognitive-behavioral therapy,
nutritional therapy and antidepressants known as selective serotonin-reuptake
inhibitors.
Bulimia
is a long-term illness; many people will still have some symptoms after and
even with treatment. It can be dangerous and lead to serious medical
complications over time. That’s why, if you see any people around you show some
of Bulimia symptoms, you might have to make an appointment with your health
care provider.
Bulimia Nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.
Penyakit Bulimia Nervosa, Penyebab, Gejala, Akibat serta Pengobatan
Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh wanita, Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat. Bulimia adalah penyakit yang diakibatkan oleh psikologi pasien, yang mengakibatkan kelainan makan. Bulimia merupakan keadaan dimana seorang pasien makan secara berlebihan secara berulang-ulang (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya. Mengeluarkan makanan yang dimakan ini bisa melalui muntah yang biasanya diinduksi dengan obat pencahar, selain itu juga dengan mengeluarkannya lewat kencing dengan menggunakan obat diuretik.
Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan mengeluarkan makanan yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali memuntahkan makanannya.
Membersihkan atau memuntahkan makanan ini diperkirakan sebagai aksi untuk mengurangi rasa benci atau rasa bersalah karena sudah binge. Pasien berobsesi untuk membersihkan diri mereka dari makanan itu, sehingga makanan yang masuk tidak sempat terserap tubuh.
Seorang pasien penyakit bulimia dalam melakukan pesta makan ini, diduga terdorong oleh depresi atau stress terhadap sesuatu yang berhubungan dengan berat badan, bentuk badan ataupun makanan. Mereka menganggap, makan merupakan kegiatan paling menyenangkan dan bisa menghilangkan depresi. Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara karena akhirnya mereka kembali membenci makanan serta marah atas control diri terhadap pesta makan yang kurang. Kebencian ini membuat mereka terobsesi untuk membersihkan makanan tersebut dari tubuh.
Aksi pembersihan biasanya berlangsung seketika, namun pada beberapa penderita bulimia melakukan pembersihan pada beberapa periode setelahnya.
Sama halnya dengan anorexia, bulimia selalu berhubungan dengan control diet ataupun penurunan berat badan. Penderita bulimia biasanya terlalu memperhatikan berat badan, selalu merasa kurang percaya diri dengan berat badan sehingga cenderung melakukan diet berlebih. Bedanya dengan penderita anorexia, penderita bulimia memiliki berat badan yang lebih stabil sehingga penyakit ini jarang diketahui oleh masyarakat umum.
Bulimia merupakan salah satu kelainan mental, penyebab bulimia belum diketahui secara biologis. Namun karena ini berhubungan dengan behavioral health, maka para ahli meyakini ada beberapa factor yang bisa menyebabkan penyakit ini:
- masalah keluarga - perilaku maladaptif - pertentangan identitas diri - budaya yang terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.
Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.
Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia.
Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan secara spesifik karena kompleksnya penyakit.
Gejala Bulimia [ad#ad-1]
Seperti yang dijelaskan di atas, binge merupakan gejala utama dari bulimia. Binge bulimia ini akan diikuti dengan muntah, diet yang ketat serta olah raga berlebihan.
Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah. Proses makan berlebihan terkadang adalah hal umum dalam masyarakat. Makan merupakan kegiatan yang menyenangkan, bisa menghilangkan stres atau depresi. Selain itu, setiap orang juga memiliki nafsu makan berbeda, sehingga makan dengan jumlah banyak tersebut kadangkala adalah hal yang normal.
Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa saja memiliki berat badan normal atau malah gemuk. Namun ada beberapa pertanda yang bisa dianggap sebagai gejala bulimia, yaitu:
Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk muntah (tentu saja dilakukan berkali-kali) Olah raga berlebih. Terjadi perubahan seperti pipi atau rahang yang bengkak, pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya lapisan email gigi sehingga gigi yang Nampak jelas. Terlalu terbelenggu dengan urusan berat ataupun bentuk badan.
Diagnosis bulimia
Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit bulimia susah karena ini menyangkut masalah perilaku yang bisa saja disangkal oleh penderita. Namun sebagai dasar bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini, ada lima criteria dasar yang bisa dipakai sebagai patokan.
Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal ini ditandai dengan porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal makan seorang manusia dalam jangka waktu dua jam. Merasa tidak bisa berhenti makan dalam satu periode. Perilaku yang menyimpang untuk mengurangi berat badan secara ekstrim dan berlebihan, seperti muntah, penggunaan obat pencahar dan diuretic, puasa ataupun olah raga berlebihan. Pesta makan serta perilaku penurunan badan yang ekstrim terjadi minam dua kali dalam seminggu selama jangka waktu tiga bulan. Rasa yang tidak pernah puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki.Akibat dan Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan
Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan berlebihan dan kemudian membersihkannya yang terjadi secara berulang. Berbagai macam organ akan rusak akibat pembersihan secara ekstrim ini, seperti
pembengkakan kelenjar ludah di pipi
Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah
Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung
Kadar kalium yang rendah dalam darah.
Gigi sensitive terhadap panas atau dingin
Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau pembengkakan
Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.
Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .
Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.
Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan social, penderita bulimia cenderung akan bermasalah dalam hal sosialisasi lingkungan, bersifat impulsive, seringkali merasa stress atau depresi dan menyalahgunaan alcohol atau obat-obatan.
Pengobatan Bulimia
Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk mengobati bulimia:
Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan perilaku menyimpangnya. Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi. Tetapi bulimia akan kambuh kembali jika pemakaian obat dihentikan.
Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
hal ini bisa di alami siapa saja...tp jgn cemas dan takut...kami menyediakan product2 andalan untuk mengatasi masalah anda ...n INGAT !! jangan lakukanaa hal2 konyol yang natinya akan membawa kita kedalam penderitaan..diet lah secara sehat jgn gegabah memilih obat2 diet, cermati hanya yg berizin resmi yg BAIK dikonsumsi...
kami memiliki beberapa bukti yang telah melakukan DIET secara sehat dan benar...
selamat mencoba : info lebih lanjut silahkan sms : 081274432255/085366000036
pin BB : 213a331f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar